Novel The Naked Face -->

Advertisement

Banner Iklan Sariksa

Novel The Naked Face

9 Apr 2010

Novel ini sedikit ganjil dengan nama-nama, tokoh dan karakter yang tak biasa. Novel ini bercerita tentang keluarga penyihir Raya yang terdiri dari satu bapak bernama Samudra yang masih santai ditinggal istrinya meninggal.
Padahal kejadiannya sudah 10 tahun yang lalu, dan sang duda betah sendirian, hanya ditemani tiga anak perempuan  penyihir level tinggi bernama Zea, Oryza dan Solanum, dengan gaya dan sifatnya masing-masing. Ada lagi tokoh Xander, penyihir cowok yang keren anaknya sahabat ibu ketiga bersaudara Raya yang sejak kecil dijodohkan dengan Oryza. Selain itu masih ditambah Pax, lelaki yang naksir berat pada Oryza dan menyihir dirinya sendiri menjadi kucing peliharaan Oryza. Ada juga Strawberry dan Aqua, digambarkan sebagai cewek-cewek centil yang naksir Xander, dan selalu berusaha mencelakai cewek-cewek keluarga Raya.
Di awal novel ini, penulis lebih banyak bercerita mengenai kehidupan masing-masing tokoh yang agak sedikit membosankan. Cerita baru mulai berkonflik ketika rendang yang dimasak Oryza melarikan diri dari panci. Cangkir jadi hidup dan menggigit Xander. Roti asyik bernyanyi dalam bahasa Rusia dan bersalto di dalam lemari dapur. Zea dan Sola mulai bertingkah abnormal. Dan Oryza, Xander, Pax dan Samudra harus memulai petualangan menuju pulau Varaiya yang bahkan di peta pun tidak begitu jelas. Mereka pergi untuk mencari racun penawar sihir yang menyebabkan kekacauan tersebut. Seperti juga tulisan-tulisan Clara NG lainnya, cerita di novel ini mengalir lincah dan ringan, diselingi celetukan-celetukan khas yang konyol para tokohnya. Walaupun beberapa bagian terasa lebay, namun banyak bagian dari novel ini yang bisa membawa pembacanya untuk tertawa terbahak-bahak.
Novel ini memang mulai menemukan iramanya ketika terjadi hari buruk dalam kehidupan Oryza yang dalam level sihirnya mencapai level delapan. Hari buruk itu terjadi ketika rendang melarikan diri dari panci dan terlepas bebas itu. Maka dimulailah petualangan gila-gilaan mencari penawar racun yang hanya bisa ditemukan di pulau terpencil milik suku penyihir primitif. Pulau yang tak pernah kelihatan di peta Indonesia. Pulau yang disihir hilang: Pulau Varaiya. Di sanalah kemudian berbagai kisah unik terjadi. Sihir-sihir mereka akan berhadapan dengan keanehan Varaiya yang juga memiliki keunikan dan kekhasan sendiri.
Novel ini memiliki kekhasan dengan gaya petualangan yang beda. Banyak karakter dan tokoh yang unik dan menarik. Berbagai banyolan yang dibuat juga menjadikan karakter tokoh dalam novel ini hidup. Clara Ng, sebagai penulis serba bisa untuk berbagai generasi berusaha keras untuk dapat menghidupkan novel ini dengan tokoh-tokoh imajinasi yang khas. Namun jika dilihat secara keseluruhan, novel ini agak ‘’lambat panas’’, karena dibuka dengan sesuatu yang kurang memancing minat pembaca. Namun perlahan namun pasti, berbagai tokohnya mulai menceritakan peran dan kekuatan karakter yang khas dan sangat menarik. Bagaikan rumah laba-laba, semakin lama rajutannya semakin kuat dan semakin memancing minat