Keunikan Musik Daerah Nusantara -->

Advertisement

Banner Iklan Sariksa

Keunikan Musik Daerah Nusantara

1 Jul 2012

   Tiap-tiap daerah memiliki keunikan dalam seni musiknya. Keunikan atau ciri khas tersebut dapat dilihat dari instrumenn,melodi,ritme,harmoni,warna,maupun bangunan karya musik etnis nusantara adalah "kenthongan". Berikut ini jenis-jenis seni musik tradisional dan ciri khasnya :
A.Gamelan Jawa
Gamelan Jawa merupakan seperangkat instrumen sebagai pernyataan musikal yang sering disebut dengan istilah karawitan. Karawitan berasal dari bahasa Jawa rawit berarti rumit,berbelit-belit,tetapi rawit juga berarti halus,cantik,berliku-liku dan enak. Kata Jawa karawitan khususnya dipakai untuk mengacu kepada musik gamelan,musik Indonesia yang bersistem nada non diatonis(dalam laras selendro dan pelog) yg garapan-garapannya menggunakan sistem notasi,warna suara,ritme,memiliki fungsi,pathet dan aturan garap dalam bentuk sajian instrumentalia,vokalia,dan campuran yg indah didengar.
B.Gamelan Bali
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon,gambang,gendang,dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/alatnya,yang mana merupakan satu kesatuan utuh yg diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yg berarti memukul/menabuh,diikuti akhiran an yg menjadikan kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat dipulau Jawa,Madura,Bali,dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini,dan di Jawa lewat abad ke-18,istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
C.Gambang Kromong
Sebutan Gambang Kromong di ambil dari nama dua buah alat perkusi,yaitu gambang dan kromong. Bilahan gambang berjumlah 18 buah,biasa terbuat dari suangking,huru batu atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi,berjumlah 10 buah(sepuluh pencon). Orkes Gambang Kromong merupakan perpaduan yg serasi antara unsur-unsur pribumi dengan unsur Tionghoa. Secara fisik unsur Tionghoa tampak pada alat-alat musik gesek yaitu Tehyan,Kongahyan,dan Sukong,sedangkan alat musik lainnya yaitu gambang,kromong,gendang,kecrek,dan gong merupakan unsur pribumi. Perpaduan kedua unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada perbendarahaan lagu-lagunya.
D.Tajidor
Tajidor adalah sebuah kesenian Betawi yg berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19. Alat-alat musik yg digunakan biasanya terdiri dari penggabungan alat musik tiup,alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes. Kesenian Tajidor juga terdapat di Kalimantan Barat,sementara di Kalimantan Selatan sudah punah.
E.Kolintang
Kolintang adalah alat musik khas daerah Sulawesi Utara. Kolintang berasal dari Minahasa. Kolintang terbuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti telur,bandaran,wenang,kanikik kayu cempaka,dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel. Nama kolintang berasal dari suara tong(nada rendah),ting(nada tinggi),dan tang(nada biasa). Dalam bahasa daerah,ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah "Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.
F.Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yg berasal dari Tanah Sunda,terbuat dari bambu,yang dibunyikan dengan cara digoyangkan(bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yg bergetar dalam susunan nada 2,3,sampai 4 nada dalam setiap ukuran,baik besar maupun kecil. Laras(nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.