Entah bagai mana seharusnya kita sebagai warga negara
Indonesia menyikapi tradisi mudik lebaran yang biasa terjadi setahun
sekali ini. Apakah kita harus bangga dengan tradisi mudik lebaran yang
selalu berlangsung meriah dan disambut dengan penuh antusiasme di negeri
kita ini atau bahkah sebaliknya merasa prihatin ?
Tradisi mudik lebaran memang telah sangat akrab dengan masyarakat
Indonesia, banyak orang berbondong-bondong mudik dari kota-kota besar
(tempat mereka mencari nafkah) menuju ke kampung halamannya
masing-masing secara bersama-sama di waktu yang bersamaan pula.
Akibatnya sudah bisa ditebak, arus lalu lintas menjadi macet, banyak
terjadi kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminal.
Pada waktu musim mudik tiba, seluruh sarana transfortasi baik itu darat,
laut dan udara pasti akan ludes diserbu para pemudik. Mereka rela
berdesak-desakan,antri berjam-jam atau bahkan membayar biaya yang tidak
sedikit hanya supaya bisa mudik ke kempung halaman mereka dan bisa
berkumpul dengan sanak saudara di kampung halaman ketika hari nan fitri
(hari raya Idul Fitri) tiba.
Uniknya kemeriahan tradisi mudik lebaran seperti itu hanya ada di
Indonesia. Dengan kata lain kita tidak akan menjumpai tradisi mudik
lebaran semeriah di Indonesia meskipun banyak negara khususnya
negara-negara islam seperti Malaysia, Arab Saudi dan Iran, yang warga
negaranya juga merayakan hari raya Idul Fitri. Bahkan di negara Arab
Saudi yang notabene negara tempat kiblat umat muslim berada, Hari raya
Idul Fitri disikapi dengan kondisi yang biasa-biasa saja. Tidak ada
tradisi khusus dalam menyambut hari Raya Idul Fitri khususnya tradisi
mudik lebaran. Bisa dibilang kemeriahan hari Raya Idul Fitri di sana
tidak semeriah ketika hari Raya Haji.
Namun berbeda dengan di Indonesia, setiap lebaran tiba warga Indonesia
akan sangat sibuk. Mulai dari mudik lebaran, membeli baju lebaran,
membuat kue-kue lebaran, menyiapkan ampau buat saudara-saudara dan
ritual keagamaan lainnya seperti Jiarah kubur dll.
Khusus bagiku, lebaran kali ini terasa sangat spesial sekali. Mengapa
sangat sepesial? Ya..karena lebaran kali ini adalah lebaran pertamaku
merasakan mudik ke kampung halaman. Sudah hampir 8 bulan ini aku bekerja
dan menetap di Jakarta, keinginan untuk merasakan sendiri pengalaman
mudik lebaran menjadi salah satu alasan mengapa aku memilih bekerja di
luar kotaku sendiri. Ya aku berasal dari sebuah desa kecil bernama
Karanganyar yang berada di daerah cililin kabupaten Bandung Barat.
Meskipun kota Bandung lebih dekat dengan kampung halamanku tapi aku
lebih memilih Jakarta sebagai kota tempatku mencari nafkah. Hari ini
sudah menginjak H-5, namun aku masih harus masuk kerja. Rasa rindu
kepada keluarga dan kampung halamanpun semakin menggebu-gebu, akibatnya
bekerjapun tidak konsen. Namun aku harus bersabar menunggu sekitar
satu hari lagi sebelum akhirnya libur kerja dan bisa mudik. Sudah
terbayang dibenakku bagaimana situasi jalan raya ketika aku mudik nanti,
pasti padat dengan berbagai jenis kendaraan., namun hal tersebut tidak
menyurutkan niatku untuk segera mudik lebaran ke kampung halaman.
Pasalnya aku telah lama tidak berkumpul dengan keluargaku dan ini
merupakan momentum yang tepat untuk mencurahkan rasa rinduku pada
mereka. Oleh karena sebelum berangkat mudik, tidak lupa aku menyempatkan
diri untuk membeli oleh-oleh untuk keluargaku di kampung. Wahhhhh Jadi
gak sabar nich pengen cepet-cepet mudik.
Inilah enaknya jadi warga negara Indonesia, banyak tradisi yang unik
pada masyarakatnya termasuk tradisi Mudik Lebaran, Tradisi Unik Asli
Indonesia.