



Fungsi gelombang pada persamaan (1) dapat dinyatakan sebagai
dan
. Dengan menggunakan aturan berantai, maka akan diperoleh persamaan diferensial gelombang satu dimensi, yaitu



(Alonso & Finn, 1980:678).
Persamaan (2) menggambarkan perambatan gelombang dengan kecepatan
dalam ruang satu dimensi. Pada gelombang elektromagnetik nilai
menyatakan komponen E dan H, pada tali yang digetarkan nilai
menyatakan perpindahan dari keadaan setimbang, dan pada kelistrikan nilai
menyatakan arus atau beda potensial (Boas, 1983:542).




Persamaan Gelombang Model Fermi, Pasta, Ulam
Fermi, Pasta dan Ulam dalam paper mereka di tahun 1955 menyelidiki model gelombang nonlinier dari sebuah tali, dimana tali direntangkan sepanjang sumbu x dan tali hanya bisa bergerak dalam arah sumbu y. Pemodelan tersebut disebut model Fermi, Pasta, Ulam (FPU) (Rucker, 1998
Pada model FPU tali dimodelkan oleh sederet partikel sepanjang sumbu x, dengan setiap koordinat x dipisahkan oleh jarak
, sehingga massa dari setiap partikel adalah
dimana
adalah rapat massa tali. Sedangkan pergerakan tiap partikel dalam arah sumbu y dimodelkan oleh akibat dari hubungan pegas tiap partikel dengan dua tetangganya.



Bila
menyatakan perpindahan vertikal (nilai y) pada waktu
dari partikel yang berada pada posisi horisontal
, dan
menyatakan perbedaan perpindahan vertikal antara dua partikel tetangga, maka jarak antara dua partikel tetangga
dapat dinyatakan sebagai
. Besarnya gaya oleh sebagian besar pegas biasanya dinyatakan sebagai fungsi G dari jarak (dibagi dengan
sehingga gaya ternormalisasi), yaitu








Selama diasumsikan bahwa partikel tidak bergerak dalam arah sumbu x, maka hanya memperhatikan komponen vertikal dari gaya pegas. Harga mutlak dari gaya komponen vertikal dapat dinyatakan
. Bila dinyatakan secara tepat sebagai fungsi
, maka diperoleh



Jika pegas linier (mengikuti hukum Hooke) dan memiliki panjang keseimbangan
, maka
dimana k adalah harga positif dari konstanta pegas dan
. Untuk pegas nonlinier dimana
merupakan fungsi analitik mendekati
,
dapat dinyatakan sebagai deret pangkat dari
dimana
sangat kecil, sehingga
dinyatakan sebagai










Untuk partikel yang berada pada
dapat didefinisikan bahwa
dan
sehingga dengan menggunakan hukum Newton , persamaan (8) menjadi




Pada persamaan (6), untuk
mendekati 0 dapat dihasilkan persamaan diferensial gelombang nonlinier model FPU


dengan
adalah turunan kedua
terhadap waktu
,
adalah turunan pertama
terhadap posisi
dan
adalah turunan kedua
terhadap posisi
.









Pada permasalahan khusus yaitu jika pegas mengikuti hukum Hooke dan panjang keseimbangan 0, maka bagian nonlinier pada persamaan (7) hilang dan diperoleh bentuk umum persamaan gelombang linier

dimana
(konstanta pegas). Sedangkan jika
kecil maka pengaruh bagian pangkat tertinggi dapat diabaikan, sehingga diperoleh persamaan (9) yang merupakan persamaan gelombang nonlinier kuadratik model FPU.



Dan jika gaya pegas tepat sebagai fungsi jarak sehingga
, maka diperoleh persamaan (10) yang merupakan persamaan gelombang nonlinier kubik model FPU.


Persamaan
Fungsi potensial V(r) diperoleh melalui penurunan persamaan diferensial parsial sebagai berikut:

Gould dan Tobochnik(1996: 310-320) menyatakan bahwa untuk menyelesaikan persamaan Laplace digunakan metode relaksasi. Metode ini menghitung nilai potensial V(r) setiap titik daerah melalui rata-rata potensial 4 titik tetangga terdekat yang secara tidak langsung sebanding dengan potensial dirinya sendiri.



Persamaan (4) dapat diperoleh dari pendekatan ekspansi deret Taylor orde 2. Bukti penurunan rumus terhadap 4 tetangga terdekat dapat dilihat di lampiran1.
Untuk tinjauan terhadap 8 tetangga terdekat nilai potensial V(r) didapat dengan: 

Dalam program solusi persamaan Laplace ini menggunakan tinjauan terhadap delapan tetangga terdekat untuk mencari nilai potensial V(r). Bukti penurunan rumus untuk delapan tetangga terdekat dapat dilihat pada lampiran 2.
Transformasi Laplace
Metode transformasi Laplace adalah suatu metoda operasional, yang dapat digunakan secara mudah untuk menyelesaikan “Persamaan Deferential Linear” Maka dengan mengunakan Transformasi Laplace kita dapat mengubah beberapa fungsi umum :
1. Fungsi sinusoidal
2. Fungsi sinusoidal teredam
3. Fungsi Exponensial menjadi aljabar variable kompleks
Sedangkan untuk operasi-operasi seperti deferential dan integral dapat diganti dengan, operasi aljabar bidang komplek dan selanjutnya dapat diselesaikan dengan menggunakan table transformasi Laplace
Defenisi transformasi Laplace :

f(t) = fungsi waktu, adalah nol (0) untuk t< 0
F(s) = fungsi komplek (TL dari f(t)
L = simbul operasional yang menunjukkan bahwa besaran yang dikehendakinya
ditransformasikan dengan integral laplace .
Keuntungannya menggunakan Transformasi Laplace:
1. Kondisi awal akan tercakup secara otomatis mis:

Pada saat t = 0, lihat rangkaian listrik tersebut disini capasitor sudah dianggap bermuatan hal, semacam ini disebut kondisi awal.
2. Dapat menyelesaikan persamaan aljabar biasa
3. Lebih sistematis
4. Sudah tersedianya table
5. Semua macam input mudah untuk diselesaikan
Dalil- dalil Transformasi Laplace
1. Dalil Lenearity :








af(t) a F(s)
2. Dalil Superposisi :

f1(t) F1(s)
f1(t) ± f2(t) = F1(s) ± F2(s)
f2(t) F2(s) L [f1(t) ± f2(t) ] = F1(s) ± F2(s)
3. Deferensiasi :


pada saat t = 0


4. Dalil Integrasi



No | Sistem Mekanis | Sistem Listrik | ||
Model Sistem | Simbol | Analogi Gaya ke Arus | Analogi Gaya ke Teganga | |
1 | Torsi ( T ) | ![]() | I ( t ) | V (t) |
2 | Kecepatan ( X ) Kecepatan sudut ( θ ) | ![]() | V (t ) | I (t ) |
3 | Massa ( M ) atau Momen Inersia ( J ) | ![]() | C | L |
4 | Koefisien Gesek viskos ( f/D) | ![]() | ![]() | R |
5 | Konstanta Pegas ( k ) | ![]() | ![]() | ![]() |
6 | Perpindahan (x) Perpindahan (θ ) | ![]() | ![]() | q |


Jika dibawa ke rangkaian listrik :
![]() |
![]() | |||
![]() |
Soal : Sebagaimana diperlihatkan pada gambara rangkain mekanis sebagai berikut :
![]() |
a. Carilah/tuliskan persamaan gerak dar Sistem.
b. Tentukan bentuk transfer fuction G(s) adalah
Merupakan fungsi dari output/input .
![]() |
Penyelesaian :



