Selain tiang
berwarna putih, terdapat pula tiang berukuran lebih besar dan berbentuk
bulat silinder. Warnanya pun tampak lebih berbeda.
Tiang yang
berukuran besar ini dilapisi oleh tembaga. Pada bagian tiang ini hadir
ornamen ukiran Jepara yang lebih detail. Motif yang hadir itu berupa
gambar flora dengan tampilannya yang saling berulang dan terkait.
Tiang
berbahan tembaga itu langsung menjadi penopang dari bagian kubah. Di
bagian kubah ini menampilkan estetika yang cukup menawan.
Bentuk
garis simetris itu saling menyatu membentuk formasi. Garis-garis ini
terlihat begitu menonjol karena memiliki warna yang cukup cerah pada
bagian latarnya.
Lalu, di sisi bagian terbawah kubah dan
berdekatan dengan tiang penyangga tersebut terdapat pula hiasan
kaligrafi berbahasa Arab berwarna kuning emas.
Kaligrafi itu
dibuat mengitari seluruh bagian sisi terbawah kubah. Hiasan inilah yang
memberikan kesan sangat kental adanya adopsi masjid tradisional di Jawa.
Tak
lupa juga untuk memberikan kesan anggun, menggelantung sebuah lampu
dengan tipe chandelier. Lampu gantung memiliki tentakel layaknya hewan
gurita. Tentakel itu memiliki bentuk melengkung mengarah ke bagian atas.
Inilah keindahan lain yang tersaji di bagian interior masjid.
Namun, bagian itu bukanlah berbentuk tembok. Hamparan vertikal yang tampak di sini adalah ukiran yang terbuat dari bahan material kayu. Bagian ini memiliki warna merah kekuningan.
Bersejajar dengan ukiran kayu itu terdapat juga warna kuning emas. Warna ini terlihat sangat menonjol karena letaknya di bagian muka dari mihrab masjid. Pada bagian mihrab itu terdapat dua buah pilar besar yang dilengkapi dengan hiasan bermotif flora.
Sedangkan, pada bagian atas dinding mihrab ini terdapat lengkungan kuningan. Di atas lempengan tersebut tersaji tulisan kaligrafi berbahasa Arab.
Lalu, masih menyatu dengan bagian mihrab tersebut terdapat pula sebuah mimbar. Posisinya tidak terlalu menjorok ke barisan shaf jamaah. Bentuk mihrab ini memiliki kemiripan bentuk dengan mimbar pada masjid tradisional di Indonesia, seperti Masjid Demak.
Pada bagian itu, warna merah marun dan kuning emas memberikan aksen seni yang cukup memikat. Semua yang tersaji di bagian mihrab ini merupakan pengayaan bentuk atau hasil renovasi dari masjid tersebut pada 2008.