Foto: REUTERS/Denis BalibouseCOVID-19 sudah menjadi pandemi kurang lebih 2 tahun lamanya. Namun di penghujung tahun 2021, justru hadir varian baru COVID-19 yaitu Omicron.
Menghadapi situasi ini tentu banyak yang mengharapkan pandemi segera berakhir. Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan syarat agar pandemi berakhir 2022 mendatang. Menurutnya dunia harus membuat keputusan sulit agar hal tersebut bisa terwujud.
"(Tahun) 2022 harus menjadi tahun di mana kita mengakhiri pandemi," jelas direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari France 24, Kamis (23/12/2021).
Tedros menjelaskan semua orang tentu ingin kembali ke kehidupan normal. Tetapi untuk kembali normal semua orang harus melindungi diri. Ia menyebutkan sejumlah alat untuk menghentikan pandemi yaitu vaksinasi, menggunakan masker dan menjaga jarak.
Khusus untuk vaksin, negara di dunia diminta mengakhiri ketidakadilan dalam akses ke vaksin. Negara maju diminta berbagi vaksin secara rata dengan negara miskin.
"Jika kita ingin mengakhiri pandemi di tahun yang akan datang, kita harus mengakhiri ketidakadilan," ungkapnya.
Selain itu, ia juga meminta warga dunia membatalkan acara yang ada sekarang. Menurutnya hal itu lebih baik dibandingkan harus merasakan sakit,sedih atau bahkan berduka di kemudian hari.
Sebab saat ini kasus COVID-19 di dunia mulai kembali naik dengan munculnya carian Omicron. Varian baru ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan (Afsel) pada November lalu.
Namun varian baru ini menyebar dengan cepat hingga ke lebih dari 100 negara termasuk Indonesia. Penyebaran yang cepat itu membuat harapan pandemi berakhir semakin tidak diketahui waktunya.
WHO juga telah mengungkapkan bahaya dari varian Omicron salah satunya tingkat penularan yang tinggi dan risiko infeksi berulang.
"Kita harus fokus sekarang untuk mengakhiri pandemi," pungkas Tedros.
Simak Video "Dirjen WHO: 2022 Harus Jadi Tahun Kita Akhiri Pandemi"
[Gambas:Video 20detik]
