Idap Penyakit Langka, Perempuan Ini Sulit Tidur Selama 4 Tahun -->

Advertisement

Banner Iklan Sariksa

Idap Penyakit Langka, Perempuan Ini Sulit Tidur Selama 4 Tahun

7 Jan 2022

Glass of waterIlustrasi somniphobia (Foto: thinkstock)

Jakarta -

Seorang perempuan berusia 39 tahun berjulukan Malgorzata Sliwinska mengeluhkan kalau dirinya kesusahan tidur selama empat tahun akhir gangguan tidur langka yang disebut somniphobia.

Ibu satu anak ini menyebutkan bahwa ia sama sekali tidak sanggup tidur. Kondisinya sudah memengaruhi kehidupan sehari-harinya, menjadikannya kelelahan, depresi, dan seringnya tidak sanggup bekerja.

"Pikirkan betapa buruknya perasaanmu sehabis cuma satu malam tanpa tidur, kemudian coba bayangkan tidak tidur selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu," tutur perempuan yang berasal dari Polandia ini, dikutip dari laman The Sun.

Ia pun bercerita bahwa mengalami pusing yang hebat, dan mata yang sungguh kering sampai merasa menyerupai terbakar. Selain itu, Malgorzata mengalami gangguan kenangan jangka pendek dan sering menangis tanpa alasan.

Namun, Malgorzata menyampaikan bahwa ia pernah tertidur nyenyak tanpa merasa kesusahan atau khawatir sama sekali. Bahkan, ia belum pernah mengalami insomnia.

Hingga pada sebuah malam ia sama sekali tidak sanggup tidur, yang terjadi pada Minggu malam di tahun 2017.

Setelah beberapa hari ia tak sanggup tertidur, Malgorzata pun pergi ke dokter dan melakukan semua yang disarankan, dari minum obat sampai terapi. Namun ternyata hasilnya tidak bertahan lama.

"Otakku dalam kondisi siaga tinggi, tidak mau mati!" katanya.

Ia pun kembali menjajal meminum obat tidur. Beberapa sukses membantunya tidur selama beberapa jam, sementara lainnya memperburuk keadaan.

Akhirnya seorang dokter di rumah sakit memberinya pil tidur Zolpidem, yang efektif, tetapi obat tesebut ternyata memicu ketagihan. Tetapi, dokter tidak memperingatkan terkait hal tersebut.

"Selama tiga ahad sarat di bulan Agustus 2018 saya tidak sanggup tidur sedikitpun. Itu menyerupai bentuk penyiksaan. Pada alhasil saya menderita kecemasan dan serangan panik. Aku tidak sanggup berfungsi," sambungnya.

Semua berjalan sampai 2020 lalu, saat ia didiagnosis dengan kondisi somniphobia.

"Insomnia mempunyai arti kamu mengalami kesusahan untuk tertidur atau tetap tertidur, tetapi orang-orang dengan somniphobia juga menderita kecemasan parah untuk tertidur," tambahnya.

Tetapi sekarang, Malgorzata sukses tidur sekitar dua atau tiga malam setiap minggu, dengan pertolongan tablet tidur.

Dia juga mengambil tindakan lain untuk menghemat kecemasannya menjelang tidur, tergolong berjalan 10.000 langkah saban hari dan berlatih yoga dan meditasi.



Simak Video "2.000 Tempat Tidur Tambahan Disiapkan untuk Pasien COVID-19"
[Gambas:Video 20detik]