Foto: Antara FotoIndonesia kemasukan Omicron, jumlahnya kini mencapai 8 kasus. Delapan kasus Omicron di Indonesia tengah dirawat di Wisma Atlet, tiga di antaranya mengeluhkan gejala COVID-19 batuk ringan.
Meski sudah mencatat kasus Omicron, tampaknya tidak ada peningkatan kasus COVID-19 maupun rawat inap di Indonesia hingga kini.
Menurut juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, kondisi keterisian atau hunian di rumah sakit pasien COVID-19 tercatat rendah. Bahkan, angka bed occupancy rate di setiap provinsi tak melampaui 30 persen.
Artinya, sejauh ini kasus COVID-19 di Indonesia tetap terkendali meski mencatat delapan kasus Omicron. Kemenkes sebelumnya juga menegaskan tidak ada penularan atau transmisi komunitas Omicron di masyarakat, seluruhnya berhasil diidentifikasi saat dikarantina.
"Angka keterisian (bed pasien COVID-19) per provinsinya tidak lebih dari 30 persen sehingga dapat disimpulkan kondisi pelayanan di rumah sakit masih terkendali dan tidak terjadi peningkatan perawatan akibat lonjakan kasus," beber Wiku dalam konferensi pers Kamis (23/12/2021).
"Sampai saat ini 8 kasus positif varian Omicron sedang ditangani oleh tenaga kesehatan profesional, jika didapati hasil negatif setelah masa karantina, maka penyintas tidak lagi dapat menularkan virus tersebut ke orang lain," sambung Wiku.
Di sisi lain, bukan berarti masyarakat tidak perlu waspada. Wiku menilai data yang dilaporkan terkait Omicron saat ini masih dalam tahap awal.
Karenanya, pemerintah juga menggencarkan testing, tracing, hingga karantina. Sebagai antisipasi lonjakan kasus, layanan kapasitas rumah sakit juga ditingkatkan bila terlihat peningkatan hunian.
"Pemerintah mendorong RS di seluruh Indonesia untuk menyiapkan konversi layanan rs jika kapaistas keterisiannya sudah melebihi 60 persen kapasitas," pesan dia.
Simak Video "Simak! 7 Gejala Awal Terpapar Varian Omicron"
[Gambas:Video 20detik]
